Minggu, 12 Februari 2012

BELAPUNRANGA

(Bela-belana Karaenga ri Gowa)

Saat Raja Gowa XI Karaeng Tunibatta meminpin perang melawan pasukan Bone, ketika itu secara tak disangka, tiba-tiba ada pasukan elite Bone menghampiri Baginda Raja, dan secepat kilat ia mengayunkan parang kearah kepala Raja. Parang itu yang sudah terasah tajam itu langsung mengenai kepala Baginda dan terbelah, Raja mati bersimbah darah kala itu. Jenazahnya kemudian dibawah ke Gowa untuk dimakamkan.
Dalam kondisi seperti itulah, Bate Salapanga kemudian mengangkat penggantinya, yakni I Manggorai Daeng Mammeta Karaeng Bonto Langkasa menjadi Raja di Gowa.
Raja Gowa I Manggorai tetap berupaya memperluas wilayah kekuasaannya dengan cara perang dan cara damai. Kala itu, posisi pertahanan kerajaan Gowa mulai melemah, namun tekat bagi Sang Raja untuk memperluas wilayah kekuasaannya sangat kuat.
Suatu ketika, Raja Gowa bertanya pada seorang Boto, namanya Boto Lempangang. “Siapa orang yang bisa diandalkan untuk memperkuat barisan pertahanan Kerajaan Gowa?”. Dari pernyataan Ssang Raja itu, kemudian dijawab oleh Boto Lempangang, bahwa ada orang yang bisa diandalkan untuk memperkuat pertahanan Kerajaan. Orang tersebut berada di wilayah timur Gowa, ia sekarang berada di Butta Bukku (kawasan perbukitan). Bila memasuki Butta Bukku di Borisallo, Raja bisa melihat seorang anak muda yang sedang membuat alat pembajak kerbau dengan menetak parang diatas kakinya. Kalau ada orang seperti itu, itu dia orangnya, namanya Punranga.
Dari jawaban Sang Boto itulah, Raja Gowa I Manggorai mengutus beberapa orang stafnya untuk menemui anak muda itu di Butta Bukku. Sampai disana, dilihatnya ada seorang anak muda sedang membuat alat bajak (pajjeko). Kemudian mereka menyapa anak muda itu, sambil tahu, bahwa ia diutusoleh raja Gowa untuk memanggil anak muda ini ke Istana.
Untuk menyimak kelanjutannya, tunggu diepisode berikutnya......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar